PADDENNUANG.COM, POLMAN —
Warga Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar digegerkan penemuan dua orang warga negara asing (WNA) asal Selandia Baru, Jumat 12 Juli 2019 kemarin, Keduanya terdampar di pantai Dusun Teteh, Desa Paku, Kecamatan Binuang Kabupaten Polman Sulawesi Barat.
Kedua WNA ini diketahui Wilson Sam, kelahiran Gisborne, 28 Juni 1988 dan Daniel Wilson, kelahiran Levin, 11 April 1986. Keduanya merupakan warga Negara Selandia Baru dan bersaudara.
Puasa, nelayan sekitar pantau Binuang mengatakan, saat ia sedang mencari ikan di perairan pantai Paku, dia melihat dua orang WNA ini. Ia sempat kaget karena model perahunya berbeda dengan jenis perahu nelayan setempat. Kedua WNA tersebut lalu melambaikan tangannya. Puasa membalasnya, namun karena penasaran Puasa lalu mendekati perahu WNA ini.
Jenis perahu yang digunakan WNA tersebut sama dengan jenis perahu yang digunakan nelayan lokal pada umumnya. perahu bercadik (katinting) lengkap dengan mesin dan pelampungnya, hanya beda pada modelnya.
Karena terkendala bahasa, Puasa lalu menggunakan bahasa isyarat saat berkomunikasi dengan WNA itu. Ia lalu mengajak kedua WNA ini kerumahnya.
“Saya suruh mandi dulu pak, karena badannya penuh air asin. Saya sudah siapkan makanan tapi tidak mau makan. Mungkin karena tidak terbiasa dengan makanan kita. Hanya kopi saja dia minum,” katanya.
Kehadiran kedua bule ini pun menjadi tontonan warga sekitar yang berkerumunan melihatnya, bahkan beberapa diantaranya mengajak untuk berfoto bersama.
Pihak imigrasi Polewali Mandar bersama aparat kepolisian dari Pol air, Polsek, pemerintah desa setempat yang tiba dilokasi lalu memeriksa dokumen kedua WNA ini.
Arief Febriansyah Sugiyono Kasi Inteldakim Imigrasi Kelas II Non TPI Polewali Mandar mengatakan, usai menerima laporan dari masyarakat dan aparat kepolisian setempat, pihaknya lalu menuju lokasi. Hasil pemeriksaan, dokumen berupa izin tinggal maupun dokumen perjalanan kedua WNA tersebut masih sah dan berlaku.
“Kami juga sudah koordinasi dengan aparat keamanan terkait keamanannya dan kondisinya masih aman, kami juga cek tiket perjalanannya, dan mereka sudah boking, 21 Juli keduanya kembali,” ungkapnya.
Dari hasil keterangan kedua WNA ini, mereka mau ke pulau Pasir Putih dan berwisata di Polman, lalu mengunjungi Tanah Toraja, Makassar, Bali dan kembali ke negara asalnya.
“Kami hanya ingin menikmati pemandangan pasir putih Polman dan lautnya,” kata WNA dalam bahasa Inggris yang ditranslate petugas imigrasi.
Kedua WNA itu mengaku dari pantai Galesong, Kabupaten Takalar, Sulsel, menuju Polman dengan menyisir daerah pesisir daratan pulau Sulawesi menggunakan perahu Katinting. Karena cuca buruk, keduanya lalu menepi untuk menyelamatkan diri.
Mereka tertarik untuk merasakan pesona pasir putih dan ombak perairan teluk Mandar karena lebih hangat dibanding di negaranya yang lebih dingin dan cuaca sedang musim salju.
Sudah hampir dua minggu keduanya di Makassar, lalu mereka berlayar, namun hanya singgah di beberapa tempat wisata di sepanjang perairan yang dilaluinya.
“Karena perahunya kecil mereka tidak berani terlalu jauh berlayar keluar, jadi hanya menyisir wilayah pesisir saja,” kata Arief Febriansyah Sugiyono lagi.
Pihak Imigrasi melihat tidak ada dugaan ilegal fishing karena melihat dari perahu dan perlengkapan keduanya hanya membawa alat seadanya untuk bekal mereka sehari-hari untuk bertahan hidup dan bukan untuk mencari ikan.
Sementara itu, Kanit Sat Intelkam Polres Polman Aipda Mokhtar mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan pada perahu WNA tersebut, petugas tidak menemukan barang-barang atau benda yang mencurigakan atau membahayakan. “Hanya barang-barang keperluan untuk di atas perahu saja, seperti pelampung, baju renang, tas, pakaian ganti, snack dan barang lainnya,” jelas Aiptu.Mochtar.
Meski tidak membahayakan, namun pihak kepolisian akan tetap memantau pergerakan mereka. Saat ini kedua WNA ini, masih berada di rumah salah satu warga setempat untuk beristirahat. Rencananya, jika cuaca normal kembali, mereka akan melanjutkan perjalanan wisatanya ke pulau Pasir Putih. (**)