Upahnya Tak Kunjung Dibayar, Niat Natal Bersama Anak dan Cucu Tinggal Mimpi

PADDENNUANG.COM, Parepare — Lukas Kiming, pria 57 tahun asal Toraja ini, sejak Senin malam, 9 Desember 2019 lalu sudah berada dipelataran halaman Kantor Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Parepare bersama 28 Orang rekannya sesama Petugas Kebersihan di BLHD.

Lukas Kiming, bergabung dengan rekanya dihalaman pelataran kantor BLHD. Ia memilih tinggal dan menginap diarea itu sejak penyegelan pintu gerbang masuk ke Kantor BLHD ditutup sementara mulai malam itu. Penutupan akses masuk ke kantor BLHD ini imbas dari pembayaran honorarium mereka yang sejak April 2019 yang belum dibayarkan pihak Pemerintah Kota (BLHD) ke 29 orang petugas kebersihan sejak April – Desember 2019 ini, (Kurang lebih 9 bulan lamanya)

Karena tak kunjung dibayarkan pihak Pemerintah, Lukas Kiming dan rekanya, terpaksa melakukan itu, Itu pun karena dorongan kebutuhan ekonomi dan kebutuhan hari hari mereka, terlebih pada Desember ini, Ia dan rekannya yang kebanyakan beragama Nasrani, akan merayakan hari besar Keagamaan, yaitu Natal, Ia pun sudah merencanakan berbagi kegiatan Natal baik di rumah maupun di kampung halaman merayakan Natal bersama Anak, Istri dan cucunya. Namun karena pembayaran Honorariumnya tak kunjung dibayar, Niat Lukas Kiming untuk Natal bersama keluarganya tinggal rencana dan mimpi.

“Kami terpaksa melakukan aksi ini pak, Karena sudah memasuki bulan ke sembilan, Honor kami selaku petugas kebersihan belum dibayarkan, terlebih 29 Orang Petugas Kebersihan ini, merupakan Penganut Agama Kristiani yang tidak lama lagi akan merayakan Hari besar Keagamaan, yaitu Natal, sehingga kami sangat membutuhkan dana itu, itu pun kami minta karena kami sadar itu hasil kerja dan keringat kami, dan kami sangat membutuhkan” harap Lukas.

Pria yang berperawakan gemuk ini, mengaku sudah bekerja sebagai Petugas Kebersihan di Kota Parepare sejak 2001 hingga sekarang, atau setara 18 tahun lamanya, Ia warga asal Kabupaten Mamasa dan sengaja datang mengaduh nasib di Kota Jasa ini sebagai Tenaga Kebersihan.

Honornya sebulan Rp.1.250.000 / bulanya dan diterima 3 bulan sekali itu, disisihkan sebagian untuk membayar Rumah petak kontrakan Rp.350.000 – 400.000 / bulanya, tergantung dari fasilitas rumah kontrakan yang diambil, sisanya untuk kebutuhan hidup keluarganya dan sebagian lagi kadang dikirim ke keluarga di Kampung, Cerita Lukas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *