Kini aksinya dan 28 orang rekanya, memasuki hari ke 5 kerja, Aksi segelnya ini tidak membiarkan sejumlah armada Truk sampah keluar beroperasi, ruang ruang kantor pun disegel dan tidak ada aktifitas kantor sebagaimana biasanya.
Aksi mereka pun, mengundang simpati warga yang melintas, terlebih lokasi Kantor BLHD berada di Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Makassar dan sejumlah Kabupaten Kota ke Timur, Sidrap, Soppeng, Toraja dan Luwu. Sejak hari Pertama aksi mereka mengundang simpati Mahasiswa untuk turun ke jalan membantu mencarikan dana untuk kebutuhan makan mereka selama menduduki Pelataran Halaman kantor BLHD, Sekedar untuk beli makanan dan air mineral.
Aksi solidaritas dari Ormas tertentu pun menaruh perhatian kepada mereka, Setidaknya Ormas PEKAT IB Kota Parepare dan LMRI Kota Parepare, juga sudah turun menggalang dana dan menyerahkan dana itu ke Kelompok mereka untuk memenuhi kebutuhannya selama menyegel kantor BLHD.
Kini Lukas Kaming, dan rekanya yang kurang lebih 23 orang yang beragama Nasrani, berharap pihak Pemerintah mau membayarkan honorarium mereka sebelum 20 Desember 2019 ini, Karena Mereka juga ini mahluk beragama yang ingin merayakan hari besar Keagamaan sama dengan warga tanah air lainya, Ia bersedia kapan pun Pemerintah bayarkan jasa mereka, Mereka juga siap buka blokade ke akses masuk kantor BLHD dan ruang kantornya, Ucap Lukas Kaming.
“Kami kapan pun siap buka, segel dan akses masuk ke Kantor BLHD dan ruang kerjanya, selama jasa kami juga dibayarkan, bukan janji janji lagi” jelasnya..
Plt. Kepala BLHD Kota Parepare Ir. H. Syamsuddin Taha MM..dihubungi terpisah terkait hal ini, mengaku pihaknya sudah siap membayarkan dana honorarium mereka, hanya kita butuh waktu yang tidak terlalu lama, dan itu akan dibayarkan sesegera mungkin, Katanya di ruang Bappeda siang tadi. (**)