Karena bantuan yang berikan disalurkan langsung ke rekening bank penerima, Taufan Pawe meyakinkan, buka tabungan melalui Bank Sulselbar gratis, tidak ada pembayaran.
“Komitmen kami bantuan mabarakka, haknya masyarakat yang terkena musibah,” tekan Taufan Pawe yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel.
Di penghujung sambutannya, Wali Kota Parepare dua periode ini sempat mengulas bahwa bencana banjir terjadi di Parepare lebih besar disebabkan oleh air kiriman dari daerah tetangga akibat aktivitas yang merusak lingkungan.
Ditambah luapan air dari dua sungai di Parepare yakni Sungai Karajae dan Sungai Jawi-jawi yang terjadi pendangkalan akibat selama ini tidak pernah dikeruk.
“Pengerukan dua sungai ini adalah tugas Balai (BBWS Pompengan Jeneberang), bukan tugas Pemerintah Kota. Tapi kami sudah koordinasikan untuk secepatnya dikeruk,” kata Taufan Pawe.
Taufan Pawe turut mengapresiasi jajaran Pemkot Parepare yang bergerak cepat menangani, menanggulangi, dan membantu para korban terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Sambil berpesan kepada jajarannya, agar mengutamakan warga terdampak bencana ini jika ada bantuan.
Sementara Plt Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Parepare, Agus Salim dalam laporannya menerangkan, bahwa bantuan ini berasal dari Belanja Tidak Terduga (BTT) yang totalnya senilai Rp4,137 miliar.
“Bantuan diserahkan kepada 1.347 kepala keluarga korban banjir dan longsor di beberapa Kelurahan. Besaran bantuan sesuai klasifikasi kerugian,” terang Agus Salim.
Berikut rincian jumlah penerima bantuan per Kelurahan. Kelurahan Galung Maloang untuk 46 KK, Lompoe 51 KK, Watang Bacukiki 32 KK, Bumi Harapan 154 KK, Cappa Galung 96 KK, Kampung Baru 2 KK, Lumpue 268 KK, Sumpang Minangae 8 KK, Tirosompe 1 KK, Bukit Harapan 101 KK, Bukit Indah 5 KK, Lakessi 66 KK, Ujung Baru 3 KK, Labukkang 3 KK, dan Lapadde 511 KK. (*)