Dengan kesabaran dan keikhlasan, Taufan Pawe berupaya mengubah perilaku mindset jajarannya. Hasilnya, dari disclaimer menjadi opini WDP, dan akhirnya menjadi opini WTP dari BPK. Dan Parepare sukses menghasilkan 237 penghargaan yang didominasi oleh penghargaan nasional.
“Jadi peliharalah kepribadian, integritas selama ini, karena hasilnya luar biasa. 237 penghargaan itu karena kerja kita semua. Wali Kota tidak bisa bekerja sendiri tanpa pembantu-pembantunya,” pesan Wali Kota Parepare dua periode ini.
Di penghujung kultumnya, Taufan Pawe memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada salah dan khilaf selama ini mengganggu suasana batin jajarannya. Sekaligus dia memohon pamit, karena ini merupakan Ramadan terakhirnya selaku Wali Kota. Taufan Pawe mengakhiri masa jabatannya sebagai Wali Kota untuk periode kedua pada 31 Oktober 2023.
“Setelah saya tidak lagi menjadi Wali Kota, di manapun saya berada, saya tetap memikirkan pembangunan Parepare. Membangun keumatan secara khusus di Parepare,” tandas Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini.
Setelah Taufan Pawe, selanjutnya membawakan kultum bada Zuhur hari kedua, adalah Wakil Wali Kota H Pangerang Rahim, kemudian Sekda H Iwan Asaad, Staf Ahli, Asisten, dan bergilir pada Kepala SKPD selama Bulan Ramadan. (*)