“Ke tannia pada kita indana pale, kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan saat ini kapan lagi,” sambung Syarifuddin disambut teriakan “Muhammad Zaini Wali Kotaku”.
Sementara Muhammad Zaini (MZ) mengaku merinding dan begitu terharu atas sambutan yang sangat meriah dari warga Cappa Galung.
“Saya tidak menyangka akan sebanyak ini yang hadir. Saya mulai masuk tadi sudah merinding karena barusan saya masuk tempat disambut yel-yel semeriah ini,” ucap MZ.
Di hadapan ratusan warga yang hadir, MZ menegaskan bahwa Kota Parepare adalah kota dimana ia dibesarkan.
“Saya lahir di Maroanging, Maiwa. Di usia 10 tahun saya ikut orang tua saya yang hijrah berdagang ke Kota Parepare. Saya menamatkan pendidikan SD, SMP dan SMA di Parepare, kemudian melanjutkan kuliah di UVRI Makassar. Selesai kuliah, saya merantau ke Jayapura Papua,” ungkap MZ.
MZ menerangkan, selama 28 tahun dirinya membangun bisnis di Jayapura, Alhamdulillah Allah SWT memberikan kemudahan dan rezeki yang seukuran dirinya dianggap sudah lebih dari cukup. Olehnya itu, di sisa umurnya yang kini menginjak 58 tahun, akan ia gunakan untuk beribadah, salah satunya dengan mengabdi kepada masyarakat.
“Seiring dengan adanya pemilihan Wali Kota Parepare, maka saya bertekad pulang kampung mengabdi mengurus orang banyak dengan niat untuk beribadah, tanpa tendensi lain apalagi mau memperkaya diri sendiri. Semua biaya di Pilkada ini, Insya Allah saya akan biayai sendiri. Itu bagian dari saya memperkenalkan diri dan silakan saudaraku menilai,” tegas pengusaha di bidang konstruksi ini.
“Saya tahu konsekuensinya dengan begitu mahalnya berpilkada, tetapi Insya Allah saya tidak akan mengemis atau meminta sponsor untuk membantu, karena itu dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai harapan masyarakat,” pungkas MZ. (*)