PADDENNUANG.COM. Parepare — Lapas Kelas IIA Parepare mengadakan kTabligh Akbar, Doa, dan Dzikir bersama di Masjid At-Taubah – Lapas. Kegiatan merupakan Refleksi akhir tahun 2024 dan menyambut pergantian tahun baru 2025.
Kegiatan diikuti Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), jajaran pegawai Lapas, serta masyarakat sekitar. Menciptakan suasana penuh khidmat, spiritual dan kebersamaan.
Acara dimulai dengan dzikir dan doa bersama dipimpin Ustadz Zulfajar Najib Haddade, M. Sos. dari Kantor Kementerian Agama kota Parepare. Dimana momentum ini dimanfaatkan untuk merenungkan perjalanan hidup selama satu tahun terakhir dan memanjatkan doa agar tahun baru membawa keberkahan serta kehidupan yang lebih baik.
Kalapas Parepare, Totok Budiyanto, A.Md.IP., S.H., menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta dalam mengikuti kegiatan ini.
“Dzikir dan doa ini adalah bentuk rasa syukur sekaligus harapan kita untuk kehidupan yang lebih baik di tahun mendatang. Pembagian bantuan sosial berupa sembako menjadi wujud kepedulian kami kepada WBP dan masyarakat sekitar, sebagai upaya berbagi kebahagiaan di momen istimewa ini,” ujar Totok.
Sebagai puncak kegiatan, Lapas Parepare juga melaksanakan pembagian bantuan sosial kepada WBP dan masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Puluhan paket sembako dibagikan Kepala Lapas Parepare dan jajaran kepada saudara kita yang membutuhkan.
Kegiatan tidak hanya memperkuat spiritualitas, tetapi juga mempererat hubungan antara Petugas, WBP dan masyarakat. Harapannya, tahun 2025 menjadi awal yang penuh berkah, semangat, dan keberhasilan bagi semua pihak.
Hal ini sesuai dengan falsafah masyarakat Bugis Sipakatau (saling Memanusiakan), Sipakalebbi (saling Menghargai), Sipakainge (saling Mengingatkan).
Mengapresiasi kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pembelajaran afirmasi positif kepada Warga Binaan yang ada pada Lapas Kelas IIA Parepare terkait refleksi akhir tahun 2024 dan menyambut tahun 2025 ini, sehingga kedepannya pelayanan Pembinaan Kepribadian dan keagamaan yang ada dalam Lapas Kelas IIA Parepare serta treatment terhadap Warga Binaan sehingga menjadi roll model bagi sejawatnya dan masyarakat akan pentingnya kerukunan umat beragama.
Hal ini sesuai dengan amanat UU R.I No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan utamanya terkait dengan Program Pembinaan keagamaan bagi WBP selama menjalani pidananya dan 5 (lima) Perintah Harian Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan RI dalam hal ini Panca Carana Laksya Pemasyarakatan yang merupakan bentuk perwujudan Visi dan Misi Bapak Presiden RI dan Wakil Presiden RI yang terbaru Yakni ASTA CITA, sebagai program kerja 100 hari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. (*)