PAREPARE, PADDENNUANG — Pemerintah Kota Parepare terus memperkuat langkah percepatan penurunan stunting sesuai amanah Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2019 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Salah satu fokus utamanya adalah mengatasi permasalahan gizi yang hingga kini masih menjadi perhatian serius, terutama tingginya prevalensi balita pendek yang dapat berdampak langsung terhadap kualitas sumber daya manusia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
Data menunjukkan, prevalensi stunting di Kota Parepare pada tahun 2023 tercatat sebesar 26,7 persen, dan pada 2024 turun menjadi 26,1 persen.
Meski terjadi penurunan, Wali Kota Parepare Tasming Hamid bersama Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan terus menggenjot berbagai upaya melalui program Aksi Stop Stunting (ASS).
Program ASS melibatkan Tim Penggerak PKK Kota, PKK kelurahan, kader, serta Tim Pendamping Gizi (TPG) kelurahan. Kegiatan dimulai pada 28 Juli 2025, usai launching oleh Gubernur Sulsel pada 25 Juli lalu.
Tahap awal kegiatan dimulai dengan pendataan sasaran oleh TPG kelurahan bersama PKK kelurahan dan kader.
Pendataan ini menyasar bayi, balita, dan ibu hamil untuk mengidentifikasi permasalahan gizi yang dialami.
Selain pendataan, sasaran program diberikan edukasi dan konseling tentang pola asuh serta bantuan makanan tambahan.
Sebanyak 630 balita akan menerima makanan tambahan selama 56 hari, sedangkan 42 ibu hamil akan mendapat makanan tambahan selama 90 hari.


 
																				



