Mulai Karier Dari Bawah, Sosok Syahrul Dianggap Paripurna

Segala daya dan upaya dimaksimalkan. SKPD diberi pengarahan agar mampu melaksanakan program dengan baik. Pengelolaan keuangan dibuat transparan dan penuh perhitungan. Hasilnya luar biasa. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk pengelolaan keuangan daerah mampu diraih berkali-kali. Sebuah prestasi yang jarang atau mungkin belum pernah diraih provinsi lain.

Selain mampu menduduki beberapa jabatan pemerintahan, sederet penghargaan pun mampu disabetnya. Total ada hampir 200 penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional. Di antaranya, Penghargaan Upakarti dari Presiden RI, Tahun 1997. Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden RI Tahun 1998. Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI, Tahun 2001.

Yang paling fenomenal dan membanggakan, penghargaan dari Presiden RI yakni Pataka Samkarya Nugraha Parasamya Purnakarya Nugraha. Penghargaan ini sangat jarang diberikan kepada kepala daerah. Hanya daerah dengan prestasi pengelolaan pemerintah terbaik selama tiga tahun berturut-turut yang berhak atas penghargaan ini.

Pelbagai persoalan sosial di Sulsel coba dipecahkan dengan menghadirkan banyak program. Pendidikan dan kesehatan gratis salah satunya. Melalui program ini, masyarakat yang tadinya sulit untuk mengakses rumah sakit kini kian mudah. Asal punya KTP, maka Jamkesda akan memberikan pelayanan.

Pendidikan gratis pun tak sebatas membebaskan biaya pendidikan bagi siswa SD hingga SMA. Program SPP Gratis bagi mahasiswa semester I dan II, juga mampu memacu semangat lulusan SMA untuk lanjut ke perguruan tinggi.

Mahasiswa yang mengambil program doktor pun dibiayai Pemprov. Meski pada akhirnya, beasiswa doktor ini dihentikan tetapi dampaknya cukup besar. Sudah lahir banyak doktor luar negeri dari program ini.

Keinginan untuk mengubah wajah Sulsel juga terus diusahakan. Salah satunya, Pantai Losari kian eksotis dengan hadirnya kawasan Center Point of Indonesia (CPI). Di ujung Barat Kota Makassar itu, akan hadir perkotaan baru yang modern untuk dinikmati masyarakat.

Pariwisata sebagai salah satu sumber PAD juga gencar dipromosikan. Sail Takabonerate dan Lovely December rutin digelar. Tujuannya, semata untuk menggaet wisatawan agar Sulsel makin banyak dikunjungi.

Di tangan Syahrul pula, Keteta Api (KA) Trans Mamminasata mulai diwujudkan. Cita-cita berpuluh-puluh tahun nenek-moyang masyarakat Sulsel, kini sementara dalam tahap pembangunan. Targetnya 2018 mendatang, transportasi massal yang melayani rute Makassar-Parepare sepanjang 145 kilometer tersebut sudah dinikmati.

Tak cukup jika membicarakan sosok Syahrul dengan segala prestasi yang telah ditorehkannya. Syahrul hanya bertekad terus menebar manfaat. Baginya, hidup adalah warisan yang harus dijalani dengan semangat pantang menyerah.

Usai mengabdikan diri untuk Sulsel, kini SYL akan mewakafkan dirinya untuk Indonesia. Harapan besar ada di pundaknya. Semoga bisa amanah. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *