Punya Pelanggan Turun Temurun, Bubur Kacang Ijo “Paman” Terasa Melengenda

PADDENNUANG.COM, Parepare — Bubur Kacang Ijo “Paman” bisa dibilang jualan bubur kacang ijo “Tertua” di Kota Parepare, itu dikarenakan Pelanggan Bubur Kacang Ijo “Paman” dinikmati dari Kakek, Ayah, Anak, Cucu hingga ke Cicit.

Seperti yang dikisahkan Om Taufik (65) seorang Purnawirawan Polri. dari ceritanya, Ia dulu sering makan bubur kacang ijo “Paman” saat Mbah Arjo masih jualan pake bakul dari bambu yang dipikul, saat itu Ia masih jadi murid sekolah, orang tuanya sering mengajaknya makan Bubur Kacang Ijo “Paman” saat itu kisaran tahun 1970 hingga 1980 – an, cerita Om Taufik.

Karna rasanya gurih dan enak, dan memiliki cita rasa tersendiri, Om Taufik saat masih bertugas juga sering makan bubur “Paman” ini, itu dilakukanya setiap saat hendak makan bubur, pasti cari Bubur Kacang Ijo “Paman” dan Selasa, 27 Januari pagi kemarin, Om Taufik menyertakan Istrinya menikmati Bubur Kacang Ijo “Paman”

Bubur Kacang Ijo “Paman” awalnya dilakoni Mbah Arjo, Ia menjajakan Bubur Kacang Ijo nya menggunakan Bakul yang dipikul dari satu tempat yang rame ke tempat lainnya, seputaran kota Parepare tempo dulu.

Bahkan ada yang bilang, Mbah Arjo, (Cikal bakal nama “Paman” ) jualan Bubur Kacang Ijo keliling dengan bakul yang dipikul, di era tahun 1960 – an, itu pun menurutnya Mbah “Paman” sudah lebih dulu jualan, mungkin saat Lakessi masih Laut, Kawasan Senggol masih laut, dan Pelabuhan masih di Cappa Ujung, saat Bendi (Andong) masih jadi kendaraan umum, Mbah “Paman” mungkin menyaksikan agresi militer Jepang dan Belanda, dan lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *