Punya Pelanggan Turun Temurun, Bubur Kacang Ijo “Paman” Terasa Melengenda

Kini Bubur Kacang Ijo “Paman” diteruskan anaknya Rony (58) Ia adalah anak dari Mbah Arjo “Paman” yang sejak tahun 1950 an sudah jualan bubur kacang Ijo di Parepare, Ia merupakan pendatang dari Jawa, dan saat ini, keturunannya tinggal.di kampung Jawa Kota Parepare.

Bang Rony, merupakan Generasi ke dua yang meneruskan Jualan Bubur kacang ijo “Paman” sepeninggal Ayahnya beberapa tahun lalu, Bang Rony jadi penerus usaha Ayahnya
Bubur Kacang Ijo “Paman” oleh sebagian masyarakat Kota Parepare,  adalah Bubur Kacang Ijo yang mempertahankan cita rasanya, Kental dengan gula arennya, Beras Ketan, ditambah siraman santan dan Prambosen yang memberikan cita rasa,

Kacang Ijo “Paman” saat Mbah jualan memang tidak menetap di suatu tempat, tapi kini Bubur Kacang Ijo “Paman” mudah ditemukan di kawasan Jalan Agussalim, kawasan Jalan Agussalim (bersebelahan dengan Gedung Islamic Centre sekarang) adalah kompleks  Terminal lama di Parepare (1960 – 1980 -an) salah satu pusat ekonomi Parepare kala itu.

Bubur Kacang Ijo “Paman” terbilang murah, cukup Rp.6000 kita sudah bisa menikmati semangkok Bubur Legend “Paman” Bang Rony, dibantu istrinya dengan cekatan melayani kita, Ia setiap paginya mangkal di Ruas Jalan Agussalim, jam 07.00 sampai buburnya habis, dengan gerobak dorongnya, depan pintu masuk Gedung Islamic Centre dari arah Agussalim bagian Utara. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *