LAN RI : Inovatif Walikota Parepare Jadi Barometer

“Banyak daerah yang punya visi dan misi sebagai kota industri tapi tanpa embel-embel tanpa cerobong asap, dan menurut saya embel-embel inilah yang sangat luar biasa,” ungkit Tri.

Dia membeberkan bahwa data capaian IPM Parepare di Sulsel sejak 2017 hingga 2019 berada dalam posisi tiga besar.

Mendengar pemaparan Tri Widodo, Taufan Pawe mengaku makin terinspirasi. Taufan memaknai kata berlari dalam inovasi ini. Yang artinya bergerak kencang. Tidak ada waktu untuk tidak berinovasi.

“Inovasi ini harus diolah lebih jauh lagi, sehingga kami harus berlari. Ajaran agama kan beda orang berdiri, berjalan, dan berlari. Jadi Parepare harus tampil inovasi yang bergerak untuk kesejahteraan masyarakat,” tekan Wali Kota penggagas Teori Telapak Kaki yang sudah diakui oleh Institut Bank Indonesia (BI) ini.

Taufan mengulas ada tiga sektor industri yang menjadi inovasi agar masyarakat Parepare bisa merasakan Kota Industri Tanpa Cerobong Asap yang muaranya adalah sektor jasa. Yakni pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. Taufan mencontohkan hadirnya Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, yang membuat Parepare bukan lagi kota transit dan persinggahan, tapi sudah menjadi daerah tujuan.

“Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun itu kan dekat pelabuhan, saya yakin yang turun dan masuk di Parepare tidak kurang dari 500 ribu orang. Karena itu saya lahirkan teori telapak kaki, sebab penduduk Parepare hanya 154 ribu, artinya 154 ribu pasang kaki. Nah, dengan spot yang hadir itu, daerah hinterland Parepare akan fokus ke Parepare,” ulas Taufan.

Taufan mengaku impiannya tidak muluk. Hanya ingin agar daerah tetangga maju, dengan begitu masyarakatnya datang membelanjakan uangnya di Parepare. “Saya punya mimpi, warga daerah tetangga seperti Pinrang dan Sidrap yang hanya berjarak 20-30 km dari Parepare, sarapan, minum kopi di Parepare baru mereka masuk kantor di daerahnya,” beber Taufan.

Taufan pun mengungkit, jika di awal pemerintahannya pada 2013, dia diwarisi PAD hanya Rp72 miliar. Kini setelah tujuh tahun pemerintahannya dia berhasil menaikkan PAD 120 persen menjadi Rp137 miliar.

“Ini bukan akhir segalanya. Tapi ini hanya halte untuk inovasi yang lebih besar lagi bagi kesejahteraan masyarakat Parepare,” ungkap Wakil Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ini. (Bpd/**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *