PADDENNUANG.COM, Parepare — Pengakuan Riswan Abdullah (53) orang tua Asmira (Mahasiswa korban Diksar IAIN) menceritakan jika pada hari pelaksanaan Diksar KSR IAIN Kota Parepare Jum,at – Minggu, 28 November 2021 lalu, yang mengakibatkan anaknya menjadi salah satu korban dalam petaka maut itu, Mengaku sulit berkomunikasi dengan anakya Asmira, yang ikut dalam kelompok Diksar tersebut, itu dikarenakan pihak Panitia tidak menyampaikan lokasi pelaksanaan Diksar, selain itu nomor kontak selular anaknya juga tidak diaktifkan selama kegiatan berlangsung.
“Hingga saat ini kami masih meratapi kepergian anak kami Asmira, kepergianya begitu mendadak tanpa pirasat apapun, anak saya seperti diculik para senior dan teman temanya, bahkan saya sempat membawa 8 potong bambu buat dijadikan tandu di Kampus IAIN, karena mengira lokasi Diksar KSR itu masih dalam wilayah Kampus” tutur Riswan.
Didampingi istrinya Israwaty (50) kepada media Kamis, 2 Desermber 2021 siang tadi Riswan mengaku, jika anaknya Asmira adalah anak yang diharapkan dapat berhasil dan menjadi orang sukses dari 2 saudarnya yang lain. Olehnya Ia tidak tanggung tangung mencari pinjaman untuk biaya pendidikan anaknya ini, demi cita cita anaknya kelak.
Riswan, merupakan orang tua 3 orang anak dengan profesi serabutan, kadang Ia jadi tukang ojek, buruh bangunan, jika tidak ada job kerja, Ia juga menjadi sopir angkot salah satu mobil keluarganya.