Eks Anggota DPRD Parepare empat periode ini mengulas Pemkot Parepare intens mengedukasi masyarakat untuk tidak BAB (buang air besar) sembarangan dengan diberikan sanksi sosial. Tempat-tempat BAB sembarangan seperti pantai dijadikan kawasan kunjungan wisata.
“Bahkan jauh sebelumnya sejak 2000, kami anggarkan jamban keluarga untuk setiap rumah tangga yang membutuhkan. Kemudian kita edukasi untuk tidak lagi BAB sembarangan,” terang Minhajuddin.
Selain itu untuk menggugah masyarakat tidak buang sampah sembarangan, kata Minhajuddin, Pemkot Parepare memprogramkan Peduli Lorong. “Lorong-lorong di Parepare ditata dan dibangun dengan baik, kemudian diberikan penerangan sehingga masyarakat malu membuang sampah sembarangan. Dan membangun lorong ini tidak ada pembebasan lahan,” ujar Minhajuddin.
Hal lain dalam menggugah kesadaran masyarakat, kata Minhajuddin, adalah mengedukasi jadikan sampah bernilai ekonomis. “Kami punya program Bank Sampah kerja sama dengan Pegadaian. Jadi sampah itu ditabung untuk ditukar dengan emas,” papar Minhajuddin.
Selain itu, kata Minhajuddin, Parepare diperkuat oleh banyak regulasi tentang kebersihan dan kesehatan. Di antaranya Perda tentang Ibu Menyusui, Perda Kawasan Tanpa Rokok, Perwali tentang Stunting, dan penerapan sistem online untuk pendaftaran akta kelahiran secara gratis.
Masalah pariwisata sehat yang masuk dalam salah satu tatanan Kota Sehat juga menjadi bahasan. “Untuk ke depan terkait dengan tatanan pariwisata sehat, Parepare dan Toraja Utara bisa menjalin kerja sama G to G pariwisata,” tandas Ketua Dewan Pengawas RSUD Andi Makkasau Parepare ini. (12/Rsu)