Opsi jangka pendek adalah pemenuhan air bersih 5 tangki sehari bagi masyarakat setempat, dan solusi jangka panjang pengusulan hibah.
Wakil Ketua DPRD Parepare, Rahmat Sjamsu Alam yang hadir dalam pertemuan itu, mengaku siap mengawal opsi Tirta Karajae bisa mengakses tetapi terkendala oleh anggaran yang belum mencukupi.
Direktur PAM Tirta Karajae Parepare, Andi Firdaus Djollong, bersama jajaran, Anggota Komisi III DPRD Parepare, Kamaluddin Kadir, Anggota Komisi I DPRD Parepare yang berasal dari Dapil Bacukiki/Bacukiki Barat Muh Yusuf Lapanna, Camat Bacukiki Barat Fitriany, Lurah Lumpue, dan Polsek Bacukiki telah mengunjungi fasilitas PAMSIMAS yaitu Platform Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Pedesaan Berbasis Masyarakat di wilayah ini.
Saat itu, Andi Firdaus Djollong menawarkan solusi penanganan jangka pendek dan jangka panjang termasuk pengelolaan PAMSIMAS oleh PAM Tirta Karajae jika diizinkan.
“Solusi jangka pendek adalah mengirim mobil tangki PAM Tirta Karajae untuk menyuplai air bersih kepada warga setempat, yang dijadwalkan setiap pukul 08.00 pagi. Dan solusi jangka pendek kedua melakukan perbaikan pompa yang mengalami kerusakan tetapi terkendala karena biaya yang cukup besar,”ungkap Andi Firdaus.
Untuk solusi jangka panjang, Firdaus menawarkan agar pengelolaan PAMSIMAS di wilayah itu dikendalikan oleh PAM Tirta Karajae, jika diberi izin dan dibolehkan.
“Solusi lainnya mengajak masyarakat setempat untuk melakukan sambungan baru sehingga air yang dinikmati langsung berasal dari Reservoir Ladoma. Reservoir Ladoma ini sudah dipastikan kebersihannya dan sangat layak dipakai untuk kehidupan sehari-hari,” papar Andi Firdaus. (Dpr/I)