Dikatakanya, hal ini selaras dengan tujuan pemasyarakatan yaitu Membentuk WBP menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, tidak mengulangi kembali tindak pidana, dan diterima kembali dilingkungan masyarakat, aktif dalam pembangunan, dan hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
Program pembinaan kemandirian kerja ini, warga binaan diberikan terlebih dahulu pelatihan keterampilan kerja dan produksi.
Program ini dikerjasamakan dengan beberapa instansi terkait, seperti Dinas Tenaga Kerja Kota Parepare, Lembaga Pelatihan Kerja YPA Handayani, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas di Pangkep serta Kemitraan lainnya.
“Lapas Parepare menyediakan sarana dan prasarana bagi warga binaan untuk menyalurkan minat dan bakatnya sehingga meskipun di dalam Lapas, mereka dapat meningkatkan skilnya,” ungkap Totok.
Untuk kegiatan kerja Meubeler di Lapas Parepare, merupakan salah satu bentuk kerjasama dengan pihak ketiga (UD. JJF (Jember Jaya Furniture) Kota Parepare. pihak Lapas melalui WBP diberikan ongkos kerja yang tergantung model/jenis barang yang dikerjakan yang nilainya mencapainrarusan ribu per unit barang.
Selain pembinaan kemandirian. Lapas Parepare juga mengadakan pelatihan Perkayuan, Finishing Meubeler Jepara dan fornitur, Pertanian, perikanan dan perkebunan, Pangkas Rambut atau Babershop, Pengelasan dan Bengkel kerja serta Laundry.(*)