Parepare Paparkan Hasil 8 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting

Menyusul Aksi 6 yakni manajemen data, serta Aksi 7 pengukuran dan publikasi data stunting. Pelaksanaan audit stunting dilakukan di 4 Kecamatan oleh TPK dan Tim Teknis Audit Stunting Parepare yang selanjutnya dilakukan penilaian identitas risiko oleh tim pakar yang terdiri dari dokter spesialis anak, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, psikologi, dan ahli gizi. Terakhir Aksi 8 yaitu review kinerja tahunan. Output kegiatan yakni tercapai 41 kegiatan, dan tidak tercapai 12 kegiatan. Realisasi anggaran tercapai 38 kegiatan, tercapai dengan permasalahan 2 kegiatan, dan tidak tercapai 13 kegiatan.

“Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Lokus Tahun 2022 ini adalah penilaian dari hasil kerja Kota Parepare sepanjang tahun 2022. Jadi sangat penting keikutsertaan SKPD terkait dalam mensukseskan kegiatan ini,” kata Pangerang.

Di Parepare, menjadi Kelurahan Lokus pada 2023 adalah Kelurahan Lompoe, Lapadde, Bukit Harapan, Bukit Indah, Bumi Harapan. Dan di tahun 2024, Kelurahan Lapadde, Watang Soreang, Bukit Indah, Bukit Harapan, Ujung Lare, Watang Bacukiki, Lompoe.

Target nasional prevalensi stunting yang harus dicapai adalah 14% pada 2024. Sementara Parepare prevalensi stunting berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 sebesar 24,8% dan di tahun 2022 naik menjadi 27,1%.

Sedangkan menurut pelaporan program gizi Dinas Kesehatan Parepare melalui aplikasi eppgbm atau Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Parepare berhasil menurunkan angka stunting 13,79% pada 2022, dan menjadi 8,73% di pengukuran Februari 2023.

“Target yang ingin dicapai untuk cakupan Balita yang ditimbang berat badannya atau partisipasi masyarakat yaitu 75% di tahun 2022 dan 80% di tahun 2023. Di Kota Parepare untuk partisipasi masyarakat masih sekitar 62,41% di tahun 2022 dan 55% di pengukuran Februari tahun 2023. Bisa disimpulkan hampir sebagian sasaran di Kota Parepare tidak melakukan kunjungan ke Posyandu mengakibatkan tidak terpantaunya pertumbuhan bayi balita tersebut,” ungkap Pangerang.(Bpd/T2)