Dikatakanya, kejadian ini sudah berlangsung dalam dua tahun terakhir. Makanya, Pokja harus melihat kearifan lokal di tiap daerah. Dan kita mendesak Wali Kota untuk memgevaluasi Pokja yang sudah bekerja selama kurang lebih 5 tahun.
”Kami berharap dalam lelang, pokja harus mengevaluasi paket lanjutan gedung Covid, dan malam ini kita akan melakukan sanggahan” terangnya.
Tak sampai disitu, Idham juga akan meminta APH agar mengaudit forensik, untuk mengambil hasil kerja pokja. Dugaan adanya permainan pokja tersebut terungkap dalam lelang proyek Pembangunan Sarana dan Penunjang Gedung Covid di RSUD Andi Makkasau, dalam APBD 2023 senilai anggaran Rp1,5 Miliar. (*)