Dijelaskanya, kondisi ketiga WNI itu, sampai saat ini masih dalam keadaan sehat,”Mereka (WNI) yang disandera itu berpindah-pindah. Mereka ini di culik di perairan Malaysia, karena mereka bekerja di kapal nelayan Malaysia,” terangnya.
Danlantamal menegaskan, Pihaknya selaku akan terus melakukan pemantauan dan bersiaga. Apabila pemerintah Filipina mengizinkan militer Indonesia untuk masuk, maka dengan cepat akan masuk ke philipina untuk membebaskan sandera. Bahkan beberapa empat KRI kita sudah siap di perbatasan,” tegas Jenderal bintang satu ini.
Judijanto memastikan, nelayan di perairan Indonesia aman. Namun yang menjadi permasalahan, ada beberapa nelayan yang bekerja di Malaysia dan kerap menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf.
“Kelompok Abu Sayaff ini tidak akan berani masuk ke wilayah kita, karena mereka tahu ada KRI yang siaga di perairan kita. Makanya mereka ke arah Malaysia. Jadi jangan takut, wilayah kita sangat aman,” jelasnya. (**)