Akbar menyebut KH. Ahmad Dahlan sosok yang dijuluki “sang pencerah” dengan kemampuannya, memberikan warna tersendiri dalam mengangkat harkat dan martabat masyarakat Indonesia di bawah bayang-bayang Penjajah Belanda pada saat itu khususnya dalam dunia pendidikan. KH Ahmad Dahlan, kata dia dengan gigih memperjuangkan perubahan system pendidikan yang memadukan antara pendidikan barat dengan campur tangan agama yang terbukti bisa dipadukan.
“Dan kita semua merasakannya hingga saat ini, dimana-mana menjamur sistem pendidikan modern yang saat ini dianut oleh pesantren-pesantren modern yang justru diakui oleh semua pakar dunia pendidikan dan kemudian menjadi trend bagi orang tua untuk menjadikannya sebagai motivasi untuk berlomba-lomba memasukkan anaknya ke pesantren modern,” ungkapnya.
Dia tak lupa mengajak untuk terus menjalin hubungan ukhuwah Islamiyah yang semakin erat bukan saja di internal Persyarikatan Muhammadiyah, namun juga hubungan antara warga Muhammadiyah dengan masyarakat lainnya di luar persyarikatan.
“Semoga kegiatan ini juga dapat merefresh isi kepala kita tentang indahnya persatuan tanpa terpecah hanya karena mengagungkan sebuah kebenaran hakiki, tanpa adanya fanatisme terhadap sesuatu yang dapat menjadi pemicu terjadinya perpecahan dalam masyarakat kita. Maka pesan kami buat warga dan simpatisan Persyarikatan Muhammadiyah, teruslah untuk selalu berdiri paling depan untuk menjadi wadah pemersatu bangsa dimanapun kalian berada,” bebernya